
Audit website merupakan langkah krusial dalam memastikan bahwa sebuah situs berjalan dengan baik, tidak hanya dari segi teknis tetapi juga dari aspek SEO dan pengalaman pengguna. Namun, banyak pemula yang melakukan kesalahan dalam proses audit ini, yang dapat berdampak negatif pada performa website mereka. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula dalam audit website.
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan pemula adalah tidak melakukan analisis menyeluruh pada elemen teknis website. Audit website seharusnya mencakup pemeriksaan terhadap struktur URL, kecepatan loading halaman, responsifitas mobile, dan validitas kode HTML. Banyak pemula hanya fokus pada konten tanpa memperhatikan aspek teknis ini; padahal, elemen-elemen teknis adalah fondasi dari pengalaman pengguna yang baik.
Kesalahan lainnya adalah mengabaikan analisis kompetitor. Ketika melakukan audit website, penting untuk mengetahui posisi website Anda dibandingkan dengan kompetitor dalam industri yang sama. Pemula seringkali lebih terfokus pada website mereka sendiri tanpa memahami di mana kekuatan dan kelemahan mereka dalam pasar yang lebih luas. Dengan mengamati kompetitor, Anda dapat menemukan ide-ide baru yang mungkin belum dipertimbangkan sebelumnya.
Data analitik juga menjadi area yang sering disalahpahami oleh pemula. Banyak yang tidak memanfaatkan alat seperti Google Analytics untuk mengukur kinerja website mereka, sehingga tidak punya gambaran jelas mengenai pengunjung, perilaku pengguna, dan sumber trafik. Tanpa data yang akurat, audit website yang dilakukan bisa sangat minim kualitasnya. Mengintegrasikan analitik ke dalam audit adalah langkah penting untuk mendapatkan insights yang bermanfaat.
Selain itu, pemula kerap mengabaikan faktor-faktor SEO on-page dalam audit mereka. Ini termasuk penggunaan kata kunci yang benar, optimasi tag judul, deskripsi meta, dan penggunaan header yang sesuai. Banyak yang beranggapan bahwa setelah menulis konten berkualitas, website sudah cukup optimal. Namun, tanpa optimasi SEO on-page yang tepat, konten yang bagus bisa jadi tidak terindeks dengan baik oleh mesin pencari.
Satu lagi kesalahan umum adalah tidak memanfaatkan tools dan software yang tersedia untuk melakukan audit. Ada banyak alat gratis dan berbayar yang dapat membantu dalam proses audit website, seperti SEMrush, Ahrefs, dan Screaming Frog. Pemula sering kali mengabaikan potensi dari alat-alat ini, memilih untuk melakukannya secara manual, yang dapat membuat proses audit menjadi lebih rumit dan memakan waktu.
Selanjutnya, beberapa pemula tidak memperhatikan user experience (UX) saat melakukan audit website. Desain yang tidak menarik, navigasi yang sulit, dan konten yang tidak mudah diakses dapat menyebabkan pengunjung meninggalkan website Anda. Memastikan bahwa pengalaman pengguna adalah yang utama, dalam hal desain dan navigasi, sangat penting untuk menarik dan mempertahankan pengunjung.
Terakhir, banyak pemula yang tidak memperbarui audit website mereka secara berkala. Audit adalah proses yang seharusnya dilakukan secara rutin, bukan hanya sekali saat website pertama kali diluncurkan. Perubahan dalam algoritma mesin pencari, tren industri, dan perilaku pengguna bisa memengaruhi bagaimana website Anda berfungsi dan tampil di hasil pencarian. Oleh karena itu, melakukan audit secara berkala akan membantu menjaga performa website Anda tetap optimal.
Dengan mengenali kesalahan-kesalahan umum ini, para pemula dapat memperbaiki pendekatan mereka dalam audit website dan menghasilkan website yang bukan hanya menarik, tetapi juga efektif dan memiliki potensi tinggi dalam menarik pengunjung. Membuat audit website yang komprehensif adalah langkah pertama untuk sukses di dunia digital.